Slamet Abdul Sjukur adalah seorang komponis dan pemikir musik Indonesia yang dikenal dengan gaya minimalisnya. Lahir pada 30 Juni 1935 di Surabaya, ia menempuh pendidikan musik di École Normale de Musique de Paris dan berguru pada Olivier Messiaen. Ia dikenal sebagai tokoh yang membawa konsep musik kontemporer ke Indonesia dan pernah menjadi dosen di berbagai institusi, termasuk Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Foto dari KapanLagi.com
27 March 2025
22 March 2025
19 March 2025
Kompetitor bukanlah Kompetitor: Sebuah Pandangan Baru Business Development Musicpreneur
Dalam dunia bisnis, tidak terkecuali sektor edukasi musik, kebanyakan orang terjebak dalam paradigma persaingan langsung. Mereka sibuk mengamati gerak-gerik kompetitor, membandingkan harga, meniru strategi, dan berebut pangsa pasar. Tapi di Fisella®, kami tidak melihat kompetitor sebagai kompetitor. Mengapa? Karena kami bukan sekadar pemain di industri ini—kami adalah platform yang menciptakan ekosistem baru.
18 March 2025
Musik Tidak Diciptakan, Hanya Dirangkai: Sebuah Renungan
Pernahkah Anda berpikir bahwa musik sebenarnya tidak pernah diciptakan? Ya, mungkin terdengar aneh, tetapi mari kita telusuri lebih jauh. Istilah "mencipta" seharusnya merujuk pada proses membuat sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada. Seperti menciptakan semesta dari kehampaan, atau menciptakan makhluk hidup dari tanah liat. Namun, musik? Musik sudah ada di alam semesta ini, hanya saja manusia yang bertugas merangkainya.
25 February 2025
Akhir Kasus Sukatani: "Polisi Tidak Anti-Kritik" adalah Sinyal Bagi Musisi untuk Menciptakan Lebih Banyak Lagu Kritikan
Kasus Sukatani menjadi fenomena yang menyita perhatian publik, terutama setelah munculnya lagu dengan judul serupa yang secara tajam menyuarakan kritik terhadap institusi kepolisian. Lagu ini bukan hanya sekadar ekspresi seni, tetapi juga refleksi keresahan masyarakat terhadap berbagai tindakan aparat yang dinilai represif. Respons cepat dari pihak kepolisian yang awalnya cenderung defensif justru semakin menarik perhatian publik, hingga akhirnya Kapolri turun tangan dan menyatakan bahwa "Polisi tidak anti-kritik."
20 February 2025
Apresiashit: Tepuk Tangan Palsu dari Musisi yang Katanya Paham Seni
Pernah lihat orang nonton pertunjukan musik lalu tepuk tangan dengan penuh semangat? Terharu, kagum, bahkan ada yang sampai berdiri memberi penghormatan? Nah, itu apresiasi seni yang tulus.
Sekarang bayangin skenario lain. Ada sekelompok musisi yang katanya paham apresiasi seni. Mereka sudah belajar teori apresiasi, memahami sejarah seni, tahu seluk-beluk komposisi, dan bisa bedah setiap detail musik. Tapi ketika mereka nonton pertunjukan? Mereka bertepuk tangan... tapi bohong.