15 November 2019

Perbedaan Auto Tune dan Manual Tune

Perbedaan Auto Tune dan Manual Tune

Vokal merupakan elemen terpenting dalam sebuah band baik dalam live performing maupun music production (rekaman). Dalam musik non instrumental, vokal mendominasi sebuah karya karena berisi lirik yang berisi pesan bagi pendengarnya. Terkadang masyarakat awam tidak begitu mempedulikan detail iringan namun sangat memperhatikan kualitas vokal. Sebaik apapun iringan musiknya jika vokal yang out of tune (fals) lagu tersebut menjadi tidak enak.

Saat kita berselancar ke media sosial terdapat sebuah istilah yaitu "Auto Tune" yang katanya bisa mengubah suara jelek jadi baik seolah-olah kita tidak perlu melakukan olah vokal karena semua proses rekaman diperbaiki saat mixing. Kali ini saya akan menjelaskan pengertian dari Auto Tune, isu yang berkembang, fakta, serta Manual Tune yang bahkan jarang diketahui banyak orang.


1. Istilah Auto Tune

Perbedaan Auto Tune dan Manual Tune

Tidak jelas darimana awalnya istilah ini berkembang, namun saya berasumsi istilah ini timbul ketika sebuah software penyunting vokal bernama Auto Tune dari Antares mulai dikenal audio engineer amatir hingga orang awam. Software ini memiliki algoritma untuk menyunting pitch vokal hanya dengan memutar knob atau mengaplikasikan preset. Banyak yang berpikir bahwa suara yang jelek dapat diubah dengan knob ajaib ini. Namun pada kenyataannya, fitur auto dalam software Auto Tune ini hanya untuk membantu seorang audio enginer untuk bekerja secara cepat dan tetap ada proses koreksi manual jika terdapat kejanggalan seperti transisi, kualitas pitch, dan lainnya.

2. Fakta Auto Tune

Perbedaan Auto Tune dan Manual Tune

Walaupun terdapat fitur auto yang sangat istimewa, perlu kalian ketahui bahwa audio engineer yang expert dan/atau idealis justru sangat meminimalisir penggunaan fitur ini, alasannya karena penyuntingan manual biasanya disebut manual tune atau pitch correction. Alasannya karena manual tune menyebabkan munculnya keunikan karakter hasil tuning oleh masing-masing audio engineer. Fitur auto cenderung dipergunakan oleh audio engineer yang tidak terlalu mempedulikan idealisme dan detail tune dari vokal.

Perlu diketahui pula software Auto Tune dari Antares ini tidak hanya memiliki fitur auto saja, namun audio engineer dapat melakukan manual pitch juga. Pertanyaan selanjutnya, jika Auto Tune ini adalah softwarem jadi ada dong software lain? Ya jelas ada, salah satu software tertua yang pernah saya gunakan adalah Melodyne by Celemony, Newtone by Image Line, dan masih banyak lagi.

3. Manual Tune

Perbedaan Auto Tune dan Manual Tune

Jika Auto Tune adalah sebuah istilah, jadi ada dong Manual Tune? Jelas ada. Sampai saat ini saya sangat kurang setuju jika hasil karya seorang audio engineer yang menggunakan manual tune dalam proses penyuntingan vokal dianggap sebagai autotune. Bahkan untuk menggarap vokal dengan durasi 3 sampai 4 menit saya membutuhkan waktu 2 hari untuk hasil yang maksimal (belum termasuk pitch correction harmony dan backing vocal). Jelas sangat ironis jika hal ini terus-menerus dilontarkan kepada audio engineer bahwa editing vokalnya menggunakan fitur auto.

Dalam melakukan Manual Tuning (saya lebih suka menyebutnya Pitch Correction) diperlukan keahlian khusus. Pertama adalah kepekaan suara untuk membedakan out/in tune dari sebuah vokal, 2 kepekaan suara terhadap dinamika, pengalaman mendengarkan suara vokal yang baik untuk menghilangkan suara-suara yang tidak dibutuhkan (seperti suara nafas, kecapan lidah, dan lainnya) namun terdakang ada suara nafas yang tetap harus dimunculkan untuk menunjukkan kesan natural, solfegio yaitu kemampuan telinga membedakan nada, teori musik terutama dalam hal tangga nada, serta solmisasi yang baik. Bayangkan berapa lama kemampuan ini harus dibangun oleh seorang audio engineer? Pastinya tidak sebentar.

Proses Manual Tune (Pitch Correction) dilakukan dengan membenarkan satu persatu nada per suku kata, kemudian melakukan time alignment yaitu menyamakan dengan tempo lagu tersebut, dan pengolahan dinamika. Setelah itu terdapat proses finishing dimana audio engineer harus melihat hasil pitch correctionnya secara utuh.

Saya rasa penjelasan diatas mampu menambahkan wawasan bagi kalian para penikmat musik. Mungkin selama ini istilah auto tune yang kalian gunakan untuk menilai suatu karya adalah sebuah kesalahan akibat ketidaktahuan. Jika ada pertanyaan lebih lanjut silahkan beri komentar.

Bagi kalian yang sering melakukan cover lagu dan ingin membutuhkan jasa saya sebagai audio engineer terutama dalam Pitch Correction silahkan kunjungi Instagram Fisella Music Production.

Picture Source :
www.backstage.com/magazine/article/top-exercises-vocal-health-63687
www.vectorstock.com/royalty-free-vector/mysterious-investigator-detective-is-following-vector-20802750
www.carpassionate.com/best-creepers-for-mechanics/