07 August 2018

Kesalahan Terbesar Pandangan Terhadap Anak Kursusan Musik


Sebagai praktisi musik, saya mengawali karir bermusik saya secara otodidak selama 4 tahun dan melanjutkan pendidikan musik non formal (kursus) mayor gitar elektrik sekitar kurang lebih 6 tahun di salah satu pendidikan musik non formal ternama di Kota Semarang dan 3 bulan pendidikan audio engineer di pendidikan musik lainnya. Banyak sekali argumen dari orang lain bahwa anak kursusan seolah seperti dewa, dengan kata lain anak kursusan pasti jago. Baiklah, saya akan mencoba membahas beberapa pandangan orang yang salah terhadap anak kursusan musik.

1. Anak Kursusan Pasti Jago Baca Not Balok


Jawabannya tidak semuanya, mengapa? dari pengamatan saya rata - rata anak yang mengambil kursus musik modern biasanya lebih malas belajar not balok. Mereka hanya berfikir bagaimana bisa memainkan komposisi yang baik dengan modal mendengar dan meniru yang nantinya dibawa ke panggung. Sedikit berbeda dengan yang memilih musik klasik, pada level awal memang mereka hanya membaca not saja, ketika level menengah barulah mereka belajar tentang rasa dan improvisasi.

2. Belajar di Kursusan Sangat Maksimal

Baiklah, saya rasa ya sangat maksimal secara teori karena kita diajarkan oleh guru yang profesional. Tapi dalam mempelajari sebuah teknik, tangga nada hingga mahir apakah cukup di kursusan? Padahal kebanyakan kursus musik hanya 4X pertemuan dalam sebulan dan 1 pertemuannya hanya 30 menit hingga 1 jam. Menurut saya belajar yang maksimal adalah setelah pulang kursus hingga ketemu pertemuan berikutnya yang artinya setiap hari kalian harus berlatih. Mengandalkan beberapa menit di kursusan tidak akan merubah permainanmu kok.

3. Sertifikat Kursus Menjamin Karir Musikmu

Banyak yang berfikir bahwa, enak punya sertifikat gitar di kursusan x, bagi saya sertifikat hanyalah selembar kertas yang menyatakan anda telah selesai belajar yang harus diimbangi dengan latihan rutin agar balance antara pengakuan anda di secarik kertas dan pengakuan dalam dunia sosial. Jika banyak yang bangga dengan kelulusan pada sebuah kursusan hingga level akhir tidaklah salah, tetapi terlalu lama bangga tidak akan menjamin karirmu lebih baik jika tidak berlatih.

4. Anak Kursusan Pasti Bisa Ngajar

Pendapat ini sangat salah, bagi saya panggilan seseorang dalam bermusik sangatlah berbeda - beda, ketika seseorang yang belajar di kursus mengetahui banyak aspek dalam musik belum tentu dia dapat menjelaskannya dengan baik kepada orang lain. Orang yang diberikan talenta mengajarlah yang dapat menyampaikan musik dengan baik. Sehingga tidak 100% anak kursusan bisa ngajar ya.


Sepertinya pembahasan seperti ini seru juga, next saya akan buat part 2nya deh. Selamat berlatih.