09 July 2025

Sound Horeg: Idealisme Audio Enthusiast dari Sudut Negeri


Sound horeg adalah istilah populer untuk menyebut sistem audio berdaya besar yang biasa digunakan di acara hajatan, pasar malam, atau event desa. Dengan dentuman bass yang ekstrem dan tatanan speaker menjulang, fenomena ini berkembang pesat di daerah-daerah seperti Blitar, Tulungagung, dan sekitarnya.

Namun di balik tampilannya yang menggelegar, sound horeg menyimpan semangat dan idealisme dari para audio enthusiast lokal yang membangun sistem mereka sendiri dari nol.


Sound Horeg Sebagai Wujud Kecintaan pada Audio

Para pelaku sound horeg bukan hanya ingin tampil heboh. Mereka punya misi: memberikan pengalaman audio yang bisa dirasakan secara fisik dan emosional. Banyak dari mereka mempelajari sendiri teknik menyusun speaker, merancang box, mengatur DSP, hingga menyeimbangkan frekuensi audio.


Dari Desa untuk Indonesia: Belajar Audio Tanpa Sekolah Resmi

Berbeda dengan teknisi audio di kota besar yang berlatar belakang pendidikan formal, para penggiat sound horeg belajar langsung di lapangan. Mereka mengasah keterampilan melalui pengalaman hajatan, mencoba berbagai setting, hingga menemukan karakter suara khas mereka sendiri.

Di balik kabel semrawut dan speaker rakitan, ada semangat mandiri dan keinginan kuat untuk menghasilkan kualitas audio yang tak kalah dari sistem profesional.


Polemik

Popularitas sound horeg tidak lepas dari kontroversi. Salah satu yang sempat ramai dibicarakan adalah fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang menyatakan bahwa suara bising hingga mengganggu masyarakat bisa dikategorikan haram.

Bagi sebagian pelaku usaha seperti Saiful, fatwa ini dianggap menghambat inovasi dan kreativitas anak muda di desa. Namun pada sisi lain, ini bisa menjadi pengingat agar idealisme juga dibarengi dengan etika sosial dan kesadaran lingkungan.


Dari Horeg Menuju Profesional: Masa Depan Komunitas Audio Desa

Kini, banyak anak muda pelaku sound horeg mulai melangkah lebih jauh. Mereka belajar digital audio workstation, teknik mixing-mastering, bahkan terjun ke industri musik. Sound horeg menjadi batu loncatan menuju dunia audio profesional, tanpa harus kehilangan akar budaya lokalnya.


Jalan Tengah

Sebagai audio engineer profesional, pengajar music production, dan pengamat musik serta audio, saya melihat sound horeg sebagai fenomena yang lahir dari keterbatasan tetapi justru membuktikan kekayaan kreativitas anak bangsa. Di balik “gain audio besar” yang sering jadi kritik, ada proses belajar teknik speaker placement, fase, tuning frekuensi, dan estetika audio yang mungkin akan memperbesar industri audio di Indonesia.

Daripada diberangus oleh stigma, fenomena ini sebaiknya segera dibina dan diarahkan. Jika diberi ruang edukasi dan regulasi yang tepat, komunitas sound horeg bisa menjadi kekuatan baru dalam industri audio Indonesia, bahkan melahirkan teknisi dan sound engineer profesional dari jalur non-formal.


Kesimpulan: Sound Horeg Mungkin Menjadi Potensi

Fenomena sound horeg adalah bentuk nyata dari semangat belajar dan berkarya dari pinggiran negeri. Di balik gegap gempitanya, tersimpan idealisme, kerja keras, dan inovasi tanpa batas. Selama dilakukan dengan tanggung jawab sosial, sound horeg bisa menjadi salah satu kekuatan budaya dan teknologi lokal yang layak dihargai.