06 January 2023

Enam Elemen Mixing Audio (Perspektif Lama VS Baru)

Enam Elemen Mixing Audio (Perspektif Lama VS Baru)


Tidak sedikit dari kita yang memulai belajar mixing dengan cara sederhana seperti menggerakkan fader dan knob secara kontras, atau menyalakan/mematikan tombol kemudian membandingkan perbedaannya. Setelah itu, bukannya semakin paham namun semakin bingung, dengan pertanyaan, "fader mana yang harus digerakkan?, knob mana yang harus diputar?, kearah mana fader/knob digerakkan?, apa tombol yang harus diaktifkan?". Ini adalah pertanyaan klasik yang sering ditanyakan oleh para murid Kelas Mixing Mastering saya di Fisella Music Course. Untuk menjawab pertanyaan klasik ini, hanya ada satu jawaban, yaitu kenali 6 elemen mixing dan pahami setiap elemen tersebut. Saya tidak akan berlama-lama dengan kalimat pembukaan, simak penjelasan berikut :


Elemen dan Analoginya

Ketika saya membuka KBBI untuk mencari arti kata elemen, saya cukup terkejut dengan arti pertama dari kata elemen, yaitu "Zat sederhana (tunggal) yang dianggap sebagai komposisi bahan alam semesta (seperti udara, tanah, air, api)", diikuti dengan arti lain yang kira-kira senada. Itu artinya jika kita memandang Mixing sebagai sebuah ilmu pengetahuan, pastinya terdapat berbagai elemen yang membentuk sebuah proses mixing. Saya menganalogikan bagaimana kita menjelaskan apa itu air dalam kacamata ilmu fisika. Air sebagai sebuah senyawa, terdiri atas dua unsur (sebagai elemen) yaitu Hidrogen dan Oksigen pembentuk Air. Tanpa keduanya tidak akan terbentuk air. Penjelasan selanjutnya akan menjelaskan elemen apa saja pembentuk Mixing.


Enam Elemen Mixing Audio

Ada enam elemen yang wajib kalian kenal dan pahami. Berikut adalah keenam elemen tersebut :

  • Balance, yaitu keseimbangan level volume setiap instrumen atau track yang bertujuan agar semua instrumen atau track memiliki level volume yang seimbang ketika dimainkan bersama.
  • Panorama, letak sumber suara (instrumen atau suara lainnya) pada umumnya kanan/kiri/tengah dalam stereo mixing.
  • Frequency, menggambarkan rentang frekuensi dan karakter frekuensi yang terdapat pada sebuah instrumen.
  • Dimensi, seberapa meruang sebuah track atau sebuah proyek mixing terdengar.
  • Dinamika, rentang bagian terpelan dan terkeras pada setiap atau semua instrumen/track pada sebuah proyek mixing.
  • Interest, terkait dengan tujuan, referensi, titik ketertarikan dari sebuah proyek musik.
Mungkin disini saya menjelaskan secara general karne untuk memahami setiap elemen diperlukan diskusi dan latihan secara kontinu dan bertahap. Kalian bisa join kelas saya di Kelas Mixing Mastering saya di Fisella Music Course. Kalian akan mendapatkan penjelasan yang lebih detail dengan pendekatan teknis dan non-teknis (pendekatan seni).


Perspektif Lama tentang Enam Elemen Mixing Audio

Sejak pertama saya memutuskan untuk belajar mixing audio kira-kira tahun 2011 di berbagai tempat, dengan berbagai guru, hingga tahun 2022 lalu saya membeli sebuah kelas di salah satu platform E-Learning, keenam elemen ini sangat penting, namun setiap elemen seolah tergambarkan sebagai pilar-pilar yang terpisah satu sama lain untuk menopang sebuah tujuan yang disebut "mixing". Jika digambarkan seperti ilustrasi di bawah :

Enam Elemen Mixing Audio (Perspektif Lama VS Baru)

Perspektif ini tentunya tidak salah, karena tanpa adanya sebuah pilar, maka tujuan mixing tidak akan tercapai. Contohnya, mana mungkin kita tidak melakukan balancing setiap track/instrumen, baik dengan menggunakan fader atau dari awal sudah melakukan pengaturan mic (pada live recording misalnya). Namun saya cukup heran dengan sebuah buku yang menggambarkan perspektif elemen mixing dengan cara yang berbeda. Buku ini berjudul Mixology dari Midisic. Penjelasannya ada pada sub judul berikutnya.

Perspektif Baru Enam Elemen Mixing Audio pada Buku Mixology dari Midisic

Setelah cukup bosan dengan berbagai macam kelas yang menggambarkan elemen mixing audio dengan cara yang sama, di tahun 2022 saya menemukan perspektif yang cukup segar dalam menggambarkan mixing. Yaitu dengan membagi keenam elemen tersebut kedalam dua dimensi yang berbeda yaitu Dimension of Sound dan Dimension of Music. Berikut adalah ilustrasi kedua dimensi tersebut dalam buku Mixology :



Dalam buku ini Midisic menjelaskan bahwa sebuah audio (suara atau bunyi) memiliki dua kedudukan yaitu sebagai sound kaitannya sebagai sonik dan sebagai musik yang erat dengan seni. Ijinkan saya tidak hanya mengulas, namun juga menginterpretasikan kedua dimensi ini dengan bahasa yang sederhana beserta analoginya. Saya juga membuka ruang diskusi di ruang komentar bagi rekan-rekan pembaca.

  • Dimension of Sound menggambarkan bagaimana sebuah audio diolah secara teknis dengan berbagai formula (dalam digital mixing dapat menggunakan plugins). Contohnya terdapat sebuah audio yang dianalisa apa rentang frekuensinya, akan dilakukan filtering seperti apa dengan equalizer, dimana letak audio tersebut, seberapa besar reverb yang digunakan untuk menggambarkan ruang.
  • Disisi lain buku ini menjelaskan bahwa Dimension of Sound dalam mixing adalah sebuah proses kreatif yang mengutamakan seni, mengutip kalimat "Consider mixing as an art. There's nothing like a formula that I can give you like turn this down, or turn this up, and at the end, you'll have a great sounding mix, but there are certain things that we will do in order to make things sound better that are usually true in most cases. But in order to make a great sounding mix, you're gonna have to work in the same way that a painter works." pada buku tersebut di halaman 49.
Analogi sederhananya seperti ini. Untuk menjadi juru masak, kita diwajibkan mengenal segala jenis bumbu dapur, bahan, dan juga alat. Dimension of Sound dianalogikan seperti seorang juru masak yang harus tahu rasa dari setiap bumbu dapur, rasa dari bahan, dan juga cara penggunaan alat dalam memasak. Dimensi ini jelas sangat terukur bahkan dapat dipahami/dijelaskan dengan logis. Namun perihal bagaimana bumbu A bertemu B untuk mengolah bahan C yang dimasak dengan teknik D  menggunakan alat E, adalah analogi dari Dimension of Sound.